Naiknya Kebutuhan Sehari-hari Jelang Lebaran

Di luar busana pakaian muslim, sejumlah produk juga menunjukkan angka peningkatan penjualan yang atraktif. Manajer Fresh and Grow Hypermart Semarang Albertur Dwi Anggoro menuturkan, sebenarnya hampir semua barang laku, tapi masing-masing mempunyai tingkat kebutuhan berbeda. Sehingga peningkatannya pun tidak sama.

Dia mencontohkan, produk perawatan kesehatan dan kecantikan, yang lebih dikenal dengan istilah ”HBC”, meningkat hampir 54,22% dibanding periode sama tahun lalu. Barang yang masuk kategori ini antara lain sabun, sampo, pelembab, bedak, dan parfum. Selain itu juga perhiasan kalung, misalnya kalung emas atau bahkan kalung biofir juga menjadi daya tarik konsumen.

Rupanya, Lebaran memang menjadi momen sakral bagi banyak kalangan. Mereka ingin tampil semenarik mungkin. Karena itulah produk kecantikan maupun kesehatan ikut terdongkrak penjualannya.

Begitu juga makanan. Produk seperti biskuit, mi, dan snack, meningkat 10%. Sedangkan untuk makanan beku atau frozen, seperti naget, kentang, sosis, dan tempura, meningkat 12,2%.

Sayuran dan buah juga meningkat 33,58%, sementara daging serta ikan tumbuh 16,5%. Catatan pertumbuhan terbesar dicapai produk minuman seperti air mineral, susu, sirup, dan minuman dalam kemasan, yang meningkat hingga 99%. Tak kalah ketinggalan peralatan dapur/equipment kitchen juga menjadi sasaran konsumen.

Menurut dia, ada beberapa strategi menghadapi ketatnya persaingan bisnis ritel. Di antaranya menawarkan program diskon, bonus, hingga pembelian dengan sistem kredit bunga ringan dan dobel diskon.

Selain itu, untuk menjaring konsumen, pihaknya juga berani memberikan jaminan harga kompetitif. Tidak kalah penting, pihaknya secara rutin melakukan promosi dan iklan melalui media massa cetak.

Cara seperti itu ternyata efektif mendongkrak penjualan. Hal itu bisa dibuktikan dari banyaknya barang promosi yang terjual dibandingkan yang tidak dipromosikan.

Menurutnya, karakter pasar bisnis ritel, secara umum selalu membutuhkan hal-hal baru dan menarik. Contohnya, karakter pasar Semarang yang kurang konsumtif perlu digencar promosi sebagai cara jitu menarik minat belanja.

http://suaramerdeka.com

0 komentar:

Posting Komentar